Welcome in Rasyid Blog

Membaca Adalah cara dimana dunia ada pada genggaman anda..
Jadi Teruslah membaca..
Semoga dapat bermanfaat bagi anda..

A-CHIED ANGKOTASAN

Sabtu, 29 Desember 2012

METODE DALAM ANALISIS STRUKTUR 1

Analisis struktur merupakan hal yang utama perlu diketahui dari seorang engineering, karena dasar dari ilmu teknik sipil adalah analisis struktur, baik analisis struktur 1, 2 , 3, 4 dan 5. masing - masing harus dikuasai dengan baik jika ingin menjadi engineering sejati, :-D.

Beberapa metode dalam penentuan gaya-dalam analisis struktur 1,
Untuk memenuhi syarat-syarat stabilitas, kekuatan, dan kekakuan yang ditetapkan pengaruh-pengaruh gaya-dalam pada suatu struktur dan terhadap komponen-komponennya serta sambungannya yang diakibatkan oleh beban-beban yang bekerja harus ditentukan melalui analisis struktur dan dengan salah satu metode berikut ini :
1. Analisis elastis
2. Analisis plastis
3. Analisis non-konvensional lainnya yang telah baku dan telah diterima secara umum.


a. Komponen struktur tak-bergoyang adalah komponen struktur yang perpindahan transversal antara kedua ujungnya dikekang secara efektif. Hal ini berlaku pada rangka segitiga dan rangka batang atau pada rangka dengan kekakuan bidangnya diberikan oleh bresing diagonal, atau oleh dinding geser, atau oleh pelat lantai atau pelat atap yang menyatu dengan dinding atau sistem bresing paralel terhadap bidang tekuk komponen struktur;


b. Komponen struktur bergoyang adalah komponen struktur yang perpindahan transversal antara kedua ujungnya tidak dikekang. Komponen struktur tersebut biasa dijumpai pada struktur yang mengandalkan mekanisme lentur untuk mengendalikan goyangan.




c. Bentuk-bentuk struktur pada analisis struktur

Pendistribusian pengaruh gaya-dalam kepada komponen-komponen struktur dan sambungan-sambungan pada suatu struktur ditetapkan dengan menganggap salah satu atau kombinasi bentuk-bentuk struktur berikut ini :

1. Kaku
2. Semi Kaku
3. Elastis

Suatu struktur dianalisis sebagai suatu kesatuan kecuali untuk:
  1. Struktur-struktur beraturan dapat dianalisis sebagai rangkaian suatu rangka dua dimensi, dan analisis struktur dilakukan masing - masing untuk dua arah yang saling tegak lurus, kecuali bila terjadi redistribusi beban yang besar di antara rangka-rangkanya;
  2. Untuk beban vertikal pada suatu struktur gedung bertingkat tinggi yang dilengkapi dengan bresing atau dinding geser untuk memikul semua gaya-gaya lateral, setiap lantai bersama-sama dengan kolom-kolom tepat di atas dan di bawahnya dapat dianalisis secara terpisah; ujung-ujung jauh kolom dapat dianggap terjepit.
Bila balok-balok lantai pada suatu struktur gedung bertingkat tinggi dianalisis secara terpisah maka momen lentur pada tumpuan dapat ditetapkan dengan menganggap bahwa lantai tersebut terjepit pada suatu tumpuan di ujung jauh bentang berikutnya, asal saja lantai tersebut bersifat menerus pada tumpuan yang dianggap terjepit.

Rabu, 19 Desember 2012

Perbedaan Profil Baja I, WF, dan H

Profil WF (Wide Flange) adalah salah satu profil baja struktural yang paling populer digunakan untuk konstruksi baja. Namun, profil ini ternyata punya banyak nama. Ada yang menyebutnya dengan profil H, HWF, H-BEAM, IWF, dan I. Bahkan ada juga beberapa tempat yang menggunakan istilah WH, SH, dan MH. Sebenarnya mana yang paling tepat?

image

Kalo mau cari yang paling tepat sih menurut saya harus mengacu ke standar yang berlaku. Nah, kalo acuan kita adalah SNI, maka kita akan memperoleh ada beberapa standar untuk produksi material profil berbentuk I:

  1. SNI 07-0329-2005, Baja I Beam Canai Panas
    image
  2. SNI 07-2610-1992, Baja Profil H Hasil Pengelasan Dengan Filter
    image
  3. SNI 07-7178-2006, Baja Profil WF Beam Proses Canai Panas
    image
(gambar di atas saya capture langsung dari masing-masing SNI. Silahkan download di sini)
Jadi, kira-kira perbedaannya adalah seperti tabel di bawah:

Profil I Profil WF Profil H
Proses pembuatan: hot-rolled
Ada 2 lengkungan (r1, r2)
Proses pembuatan: hot-rolled
Ada 1 lengkungan (r1)
Proses pembuatan: pelat + las.

Jadi, seperti itulah kira-kira penamaan yang paling benar sesuai standar yang ada.
Tapi… kenyataannya yang beredar di lapangan sedikit menyimpang. :)
Profil I yang sebenarnya hampir jarang kelihatan di lapangan. Profil H yang sebenarnya juga jarang yang pesan kecuali untuk ukuran yang sangat besar atau ukuran khusus.
Malah yang paling laris adalah profil WF. Tapi entah darimana sejarahnya, profil WF pada akhirnya sering juga disebut profil I dan profil H. Kalo profil H masih bisa dimaklumi, karena referensi asal SNI adalah standar Jepang (JIS). JIS sendiri menggunakan istilah H untuk  profil WF. Ukurannya pun sama.

image image

Yang kiri adalah profil H salah satu produsen baja di Jepang (kalo ga salah), sementara yang kanan adalah Profil Wide Flange (WF) dari Gunung Garuda (juga merefer ke JIS).
Jadi, antara WF dan H bisa dibilang ngga ada masalah penamaan. Malah ada yang kurang kerjaan dengan menggabungkan keduanya menjadi HWF. Sementara Profil IWF sendiri secara standar itu rancu, tapi di lapangan, profil IWF merujuk ke profil WF.
Terakhir, ada satu grup penamaan lagi yang saya lagi malas nyari asal usulnya, SH, MH, dan WH. Semua profil ini mengacu ke WF, yang membedakan adalah perbandingan antara lebar dan tingginya.
  • Profil SH (short-H), adalah profil WF yang lebarnya kira-kira sama dengan setengah kali tingginya. Misalnya 100×50, 200×100, 250×125, dll.
  • Profil WH (wide-H), adalah profil WF yang lebarnya kira-kira sama dengan satu kali tingginya. Misalnya 150×150, 175×175, 300×300, dll.
  • Profil MH (middle-H) adalah profil WF yang berada di antara SH dan WH. Misalnya 150×100, 250×150, dll. Dibandingkan dua di atas, profil MH ini lebih jarang ditemui di lapangan.
Nah, sebagai kesimpulan, saya coba rangkum nama-nama profil I/H/WF yang beredar di lapangan/pasar:
  1. Profil I (I-Beam).
    Seharusnya menunjuk ke : Profil I
    Di lapangan/pasar menunjuk ke : Profil WF
  2. Profil WF.
    Seharusnya menunjuk ke : Profil WF
    Di lapangan/pasar menunjuk ke : Profil WF
  3. Profil H.
    Seharusnya menunjuk ke : Profil H (las). boleh juga ke Profil WF.
    Di lapangan/pasar menunjuk ke : Profil WF.
  4. Profil IWF.
    Seharusnya menunjuk ke : tidak ada (rancu).
    Di lapangan/pasar menunjuk ke : Profil WF
  5. Profil H-BEAM.
    Seharusnya menunjuk ke : tidak ada (tidak dikenal di SNI)
    Di lapangan/pasar menunjuk ke : Profil WF. Ada juga sebagian yang ke Profil H (las).
  6. Profil HWF.
    Seharusnya menunjuk ke : tidak ada (tidak dikenal di SNI)
    Di lapangan/pasar menunjuk ke : Profil WF.
  7. Profil SH, MH, dan WH.
    Seharusnya menunjuk ke : tidak ada (tidak dikenal di SNI)
    Di lapangan/pasar menunjuk ke : Profil WF.
  8. Nama lain seperti UB, UC, W, dll.
    Seharusnya menunjuk ke : standar lain (non-SNI)
    Di lapangan/pasar menunjuk ke : standar lain (non-SNI)


catatan:
Beredarnya nama-nama profil baja di lapangan tentu melibatkan banyak “pemeran”. Berikut ini analisa saya dari mana asal perbedaan tersebut.
Level 1:
  • Pihak industri. Mereka yang lebih paham penamaan profil karena pihak industri yang berhubungan langsung dengan SNI. Jadi seharusnya tidak ada penyimpangan penamaan dari pihak industri.
  • Pihak perencana. Perencana yang jarang membaca code/standar tentu tidak akan paham perbedaan nama-nama profil. Bisa jadi yang dia maksud adalah profil WF, tapi dia menuliskan di gambar rencananya dengan nama lain, misalnya profil I atau profil IWF atau profil H-Beam. Jadi, kalo mau ditelusuri, dari sini lah awal mula kerancuan nama tersebut. :)
Level 2:
  • Pihak penyalur/penjual. Mereka menerima barang (profil baja) dari produsen, lengkap dengan namanya yang sudah sesuai SNI. Penjual tentu tidak mengalami masalah.
  • Pihak pelaksana/kontraktor. Mereka menerima gambar rencana dari konsultan perencana. Mereka melihat nama-nama profil baja yang disebutkan/dicantumkan oleh perencana.
  • Kontraktor bertemu dengan Penjual. Kontraktor memesan material sesuai gambar rencana (misalnya Profil I), tapi ternyata pesanan yang dimaksud tidak ada di daftar si Penjual. Misalnya yang ada WF (sesuai standard dari pabrik/industri).
  • Kontraktor “ngotot” dengan dalih mereka yang lebih paham masaah konstruksi, dan memberikan penjelasan kepada si Penjual bahwa Profil I itu sama dengan profil WF. Akhirnya terjuallah profil WF itu dengan nama yang sudah diganti menjadi I :D (Padahal secara standar, kedua profil tersebut seharusnya berbeda).

Kamis, 06 Desember 2012

MENULIS DALAM REDUPNYA LILIN


Menulis di pagi yang masih temaram. Lampu padam. Namun semangat mengukir kata tak sedikitpun padam meski dalam kegelapan. Dengan setitik cahaya lilin yang remang, kutuntaskan segala risau hati dan kuurai dengan berbait kata-kata.
Menulis dalam Redupnya Lilin
Waktu demi waktu kujalani, kadang dengan ritme yang sama dari hari
ke hari. Yang berbeda hanyalah frekuensi kegalauan yang terus bertambah. Bukan bingung dengan apa yang harus kulakukan. Tapi justru aku sangat paham dengan setiap langkah yang harus dijalani. Kemudian sebuah asumsi tak kasat mata mengguncang pikiranku, “Mengapa waktu tak pernah cukup, seolah masa seperti atlet marathon mengejar segalanya, namun tak kunjung sampai?”
Hufh…
Menarik nafas panjang. Ku sadari kekeliruan selama ini. Selalu saja kesulitan memposisikan diri sesuai proporsi. Haruskah ku selingkuhi waktu untuk kesekian kalinya…
Ingin ini, ingin itu. Banyak sekali, seperti permintaan Nobita pada Doraemon. Hanyasaja sangat mustahil kugapai semua asa dengan kantong ajaib. Di tengah gempuran informasi berbentuk citra kata-kata, aku memang kerapkali fhobia pada slogan semanis coklat. Kata-kata  menukik dalam media promosi/ edukasi di dunia maya. Satu sisi memang menambah satu senti semangat diri, namun di sisi lain tak dapat kupungkiri jika kata-kata membius itu tengah menipu nurani untuk percaya pada jalan pintas. Jalan pintas untuk menjadi bahagia, sukses, dan jenjang semacam popularitas. Kemudian, membuat terhempas pada fatamorgana dunia.
BYAR!
Lampu pun menyala setelah hampir satu jam PLN memadamkan listrik. Aku dan adik-adikku berebut meniup lilin di setiap sudut ruangan. Aneh memang…
Satu jam aku menulis ditemani cahaya lilin yang redup, seredup sisi lain dalam diri.

Senin, 26 November 2012

SEPERTI APAKAH, TEKNIK SIPIL ITU.?

Apa Itu Teknik Sipil?
Teknik Sipil adalah suatu disiplin ilmu keteknikan/rekayasa yang berkaitan dengan perencanaan, konstruksi, dan perawatan struktur tertentu, serta merenovasi tidak hanya suatu bangunan dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.

Selain cakupan bidang di atas, ahli Teknik Sipil juga dapat berkecimpung di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir, dan bencana lainnya. Peran ahli Teknik Sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.

Apa Saja Yang Dipelajari di Teknik Sipil?
Pada prinsipnya ilmu yang banyak dipelajari pada Teknik Sipil berkaitan dengan ilmu fisika terapan, terutama ilmu mekanika. Selain mempelajari ilmu-ilmu teknis untuk keperluan merancang, membangun dan memelihara struktur bangunan, mahasiswa juga akan mempelajari berbagai aspek manajemen konstruksi bangunan seperti mengelola pelaksanaan konstruksi dengan baik (mengatur jadwal kerja, mengatur pekerja, bahan dan peralatan), sesuai dengan prinsip-prinsip efisiensi dan efektivitas dalam pengunaan berbagai sumber daya, serta tetap menjaga dan memenuhi ketentuan lingkungan. Terdapat beberapa bidang kelompok keahlian/keilmuan yang dapat dipilih oleh mahasiswa Teknik Sipil diantaranya adalah: Struktural, Geoteknik, Manajemen Konstruksi, Hidro dan Lingkungan, Transportasi, dan Informatika Teknik Sipil.

Prospek Lulusan Teknik Sipil
Jenis-jenis pekerjaan yang merupakan peluang pasar kerja lulusan Teknik Sipil antara lain adalah:
  1. Bidang Pembangunan Infrastruktur. Seorang lulusan Teknik Sipil dapat berprofesi sebagai konsultan atau sebagai kontraktor yang bertanggung jawab melaksanakan pembangunan.
  2. Bidang Pemerintahan. Peluang lainnya adalah bekerja sebagai pegawai dalam bidang pengaturan dan kebijakan di instansi pemerintahan, seperti di Departemen dan Dinas PU, PMU-Bina Marga, Departemen ESDM, Dinas Tata Kota & Pertamanan di Tiap Propinsi, Bapenas, Bapeda dll.
  3. Bidang Industri Energi, Pertambangan dan Pengolahan. Lulusan Teknik Sipil dapat bekerja sebagai staf/manager pemasaran, Manager dan CEO (Chief Executive Officer), Quality Auditor dan Quality Assurance Manager, untuk perusahaan properti dan pabrik bahan konstruksi di berbagai perusahaan di lingkungan industri migas, pertambangan, dan pengolahan seperti Pertamina, Schlumberger, PLN, Freeport, INCO, Pupuk Kaltim dll.
  4. Bidang Pendidikan. Seorang lulusan Teknik Sipil dapat menjadi pengajar/peneliti di perguruan tinggi/lembaga pendidikan atau di pusat-pusat penelitian.
  5. Bidang lainnya. Lulusan Teknik Sipil juga mempunyai kemampuan yang cukup bersaing untuk bekerja di berbagai bidang non-keteknikan, seperti perbankan dan asuransi, notaris, atau berkarier di bidang-bidang lainnya.

KEMBALIKAN MARTABAT ENGINEER


Dalam mengisi pembangunan bangsa ini, tugas seorang engineer sesungguhnya adalah sangat mulia.Mereka motor membangun gedung dan rumah-rumah tempat orang banyak berteduh, membangun jembatan-jembatan untuk memperpendek jarak dari daerah ke daerah, serta membangun jalan-jalan agar mudah ditempuh. Dalam keyakinan kita, membuang kulit pisang di jalan saja sudah banyak pahalanya.

Apalagi membagun badan jalannya!Tugas mulia itu, kini telah bergeser. Seharusnya engineer sebagai “penentu” hasil akhir pembangun,kini berubah menjadi yang “ditentukan”. Yang seharusnya menjadi “motor”, kini telah berubahmenjadi roda atau ban. Yang seharusnya menjadi “kepala kucing”, kini telah berubah menjadi “ekor singa”. Jadi! Tidak heran, banyak gedung-gedung dan rumah-rumah yang retak, miring, bahkan ada yang rubuh sebelum digunakan. Banyak jembatan-jembatan yang gagal, turun dan retak, padahal baru tiga hari selesai dibangun. Sangat banyak jalan-jalan yang berlubang, aspal yang hancur dan penuh dengan kubangan air, padahal jalan tersebut belum diserah-terimakan.

Kembalikanlah martabat engineer! Kembalilah melaksanakan tugas yang mulia. Pantaskah, seorang engineer menaikan atau meng-mark-up harga satuan pembangunan dalam Rencana Anggran Biaya (RAB)? Sehingga suatu proyek yang nilai satu miliar bisa menjadi satu setengah atau dua miliar. Haramkah, seorang engineer meng-mark-up volume-volume material dalam pembangunan jalan? Sehingga bisa menciptakan korupsi dan kolusi berjamaah. Ingat! Orang yang menjual minuman keras, orang yang membelinya, orang yang menyediakan gelas, orang yang mnuangkan, dosanya sama dengan orang yang meminumnya. Sama-sama, Neraka.

Sebagai penutup saya kembali mengutip pernyataan yang menarik dari Said Dadu (Ketua Persatuan Insinyur Indonesia dalam majalah Techno Konstruksi Edisi 28: 13). “Bedanya engineer dengan bukan engineer adalah, kalau engineer selalu berpikir tentang nilai tambah, kalau non engineer berpikir value creation (rekayasa nilai). Sebagai contoh, harga kopi adalah biaya produksi untuk menjadikan kopi ditambah marjin keuntungan. Jika biaya produksi kopi Rp. 1.000 tetapi bisa dijual Rp. 10.000 kenapa tidak, itu bukan engineer. Jika harga kopi Rp. 1.000 diterima dipasar karena kemahalan, maka engineer akan berfikir mencari teknologi yang bisa menekan harga produksi kopi lebih rendah lagi agar bisa dijual di bawah Rp. 1.000.”

Semoga para engineer bisa kembali kepada fitrahnya dalam melaksanakan tugas yang mulia untuk mengisi pembangunan bangsa ini. Berperan sebagai motor pembangunan, bukan sebagai roda-roda gila yang mengilas jasad-jasad masyarakat miskin. Berperan sebagai penetukan hasil akhir pembangunan, bukan sebagai wadah dan lahan berkolusi, berkorupsi buat para koruptor- koruptor atau buat para penghianat bangsa ini. Semoga

ENGGINER COPY PASTE



Diceritakan tentang seorang pria kerdil yang ikut menyaksikan sebuah opera di sebuah panggung  terbuka. Panggung tersebut dipenuhi banyak orang, sampai-sampai seorang penonton yang kerdil tak dapat menyaksikan pertunjukan. Anehnya, ia selalu ikut tertawa, tepuk tangan, dan lain sebagainya  seperti dilakukan oleh penonton yang dapat menyaksikan pertunjukkan secara langsung. Setelah petunjukkan selesai, usut punyai usut, ternyata orang kerdil itu sama sekali tidak mengerti cerita yang dipentaskan tadi. Ia hanya ikut-ikutan perilaku penonton lain. Langkah tersebut ia tempuh lantaran khawatir dicemooh tidak mengerti jalannya petunjukkan.

Kisah orang kerdil menonton opera (Andrew Ho, 2008) ini tepat untuk melukiskan seseorang engineer yang tidak memahami, tidak mengerti bidang engineering yang diembannya, tetapi berlagak seolah-olah sangat paham akan disiplin ilmunya dengan cara meniru atau disebut dengan ”duplikasi”. Tipe manusia kerdil yang sekedar memanfaatkan gelar kesarjanaan untuk mengelabuhi orang banyak dalam melaksanakan banyak proyek seperti ini, dapat kita sebut dengan ”Engineer Copy Paste”.

Tidak sedikit sarjana copy paste tipe manusia kerdil menonton opera ini berpraktek, lebih dari itu bahkan manusia tipe ini dengan kehebatan meniru tanpa perhitunganlah yang banyak menguasahi dunia bisnis diberbagai bidang. Misalnya, tidak sedikt dunia Jasa Kontruksi di daerah kita telah dikuasai engineer-engineer tipe ini. Dalam hal merancang bangunan konstruksi bangunan mereka meng-copi paste desain struktur bangunan lain, menciplak hasil karya orang lain tanpa rasa tanggungjawab akan bahaya kegagalan struktur,  atau malahan sebaliknya terjadi over dosis biaya struktur bangunan karena sekedar meniru tanpa perhitungan.

Dibidang pengawasan atau supervisi tipe engineer copy paste akan berlagak sebagai pengawas yang serba tahu, bertindak seperti ”Cowboy” kehilangan pistol. Mereka tidak mengawasi jalannya pembangunan proyek dengan baik, malahan tidak segan-segan mengancam minta bangunan yang telah dibangun untuk dibongkar kembali karena ulahnya jua. Tanpa disadari engineer copy paste inilah akan merusak nama dan keprofesionalan rekan engeneer-engineer lainya, yang mau bekerja keras kompeten pada bidangnya.

Coba lihat disekitar kita, coba ingat-ingat. Bila kita dengar gelar ”Insinyur” bangunan pada tahun 80-an di Pekanbaru,  terbayanglah seseorang yang ahli, pakar, serba bisa dan dapat dipastikan profesinya adalah dalam bidang hal rancang bangun. Pada saat itu jarang-jarang bahkan sulit menemui orang yang bertitel insinyur, karena gelar ini memang susah diperoleh (ada yang sampai memakan waktu belasan tahun) dan kebanyakan mereka yang bertitel insinyur pun memang benar-benar tahan uji.

Saat ini, banyak yang bergelar sarjana teknik  profesinya tidak lagi berkecimpung dibidang rancang bangun. Mereka berprofesi juru ketik, pedagang (buka kedai), dan menekuni bidang-bidang bisnis lainya. Yang hebatnya lagi, banyak  sarjana teknik berprofesi sebagai juru jiplak-menciplak dalam urusan rancang bangun.

Sering dijumpai rancangan-rancangan struktur bangunan gedung bertingkat yang prototip seperti pelat lantai, balok lantai (floor beam), kolom dan pondasi. Padahal struktur balok dan kolom hampir tidak pernah ada yang prototip satu gedung dengan gedung lainnya, karena besar dimensi pelat, balok dan kolom disamping tergantung beban juga tergantung bentang serta mutu material struktur bangunannya. Apalagi struktur pondasi, sangatlah mengherankan apabila ada struktur pondasi yang benar-benar prototip antara satu bangunan dengan bangunan lainnya. Dimensi struktur pondasi bukan hanya ditentukan oleh beban, bentang, dan mutu struktur saja, tetapi lebih dari itu dimensi pondasi juga sangat ditentukan oleh tanah dasar pendukung yang sangat heterogen sekali.

Apabila rancang-bangun ditangani oleh engineer copy paste, ini alamat kehancuran akan segera datang. Bukan hanya pemborosan dan kehancuran bangunan saja yang terjadi, tetapi lebih dari itu, bisa menelan korban jiwa manusia. Sebaiknya, engineer copy paste ini segera menghentikan mal prakteknya, karena bukan hanya terjadi kerugian pada orang lain, tetapi juga diri sendiri.

Engineer copy paste biasanya berasal dari mahasiswa copy paste pada saat mereka menuntut ilmu di perguruan tinggi. Tak bisa dipungkiri bahwa setiap mahasiswa yang menuntut ilmu cenderung ingin cepat selesai, dengan cara yang mudah untuk mengdapatkan hasil yang maksimal. Tak bisa dipungkiri juga bahwa kebanyakan mahasiswa pun mempergunakan ilmu pandai-pandai, membuat tugas dengan  meminjam file (soft copy) kawananya. Cukup dengan copy paste dan sedikit diedit,  hanya mengganti obyeknya saja agar tugas dapat diselesaikan. Bukankah begitu, hai ”mahasiswa”?

Pengalaman penulis selama bertahun-tahun membimbing tugas akhir mahasiswa teknik sipil menemukan bahwa dalam menyusun tugas akhir, tak jarang ilmu copy paste ini digunakan oleh mahasiswa yang  malas berfikir, enggan bekerja keras. Copy paste digunakan sebagai jurus utama yang paling ampuh dalam melakukan penelitiannya dan membohongi publik. Sehingga selalu mencari judul-judul yang sudah ada contohnya dan lengkap dengan soft copy-nya, agar dapat mereka edit hanya obyek penelitian saja. Sering terjadi bila lokasi penelitian dalam tugas akhirnya adalah di Kota Pekanbaru,  masih berlokasikan di kota lain karena lupa diedit. Sehingga menghasilkan sebuah tugas akhir copy paste yang serba cepat dan isinya yang tak dipahami oleh si-mahasiswa peneliti sendiri.
Hebat, bukan?

Melalui artikel ini kita berharap bisa menghilangkan kebiasaan buruk copy paste yang ada disekitar kita.  Karena mal praktek ini tidak hanya merusak kopentensi juga melanggar Hak Intelektual orang lain (HAKI). Semoga kita semua bisa membuang kebiasaan jelek copy paste itu, tidak seperti Pria kerdil yang sedang menonton opera, semoga. ***

PENCURIAN PENIPUAN PADA BANGUNAN SIPIL







Isi artikel ini adalah kutipan kembali artikel opini yang pernah saya tulis beberapa tahun yang lalu dengan judul “Akal-Akalan Kontraktor Nakal” untuk disajikan kembali ke hadapan pembaca yang budiman. Artikel yang saya salin ulang ini, saya beri nama baru yakni “Pencurian dan Penipuan pada Bangunan Sipil”, karena isi artikel ini kayaknya masih relevan dengan kondisi sekarang. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua! Selamat mengikuti.

Julukan modern abad kini; kontraktor makan besi, beton, krikil, ataupun aspal, sudah tak asing lagi didengar di telinga kita. Izinkalah saya kembali meminjam kata-kata dari Ir. Andy Kirana, M.S.A, yaitu ungkapan umum yang menyakitkan dan sering dilontarkan adalah ”Kontraktor itu pencuri’ atau ”Konsultan itu penipu”. Mengapa demikian? Kembali ke konteks citra buruk bisnis konstruksi tersebut, maka ungkapan tersebut tidaklah berlebihan, apabila masih ada segelintir kontraktor yang terus berusaha untuk mencuri material bangunan.

Kata orang, ”secerdik-cerdiknya polisi”, namun lebih cerdik lagi si pencuri, yang konon katanya lebih cerdik dan lebih nakal dari pada si kancil pada cerita anak-anak. Mencuri material bangunan tidak mudah, karena di samping takut ketahuan, mereka harus mempunyai dan menguasai berbagai teknik akal-akalan yang tidak terpuji, belum lagi mereka harus berhadapan dengan hukum akibat kegagalan bangunan. Dari nara sumber yang sangat menyakinkan yaitu versi ”si-Usil” dari kedai kopi, mengupas tuntas tentang bagaimana akal-akalan kontraktor nakal dan cara mencuri material bangunan.

Dengan teknik perlahan tapi pasti, hampir semua bidang proyek pekerjaan sipil bisa disusupi dengan mudahnya. Proyek konstruksi jalan misalnya; sudah berapa ribu-ribu kubik tanah timbun dimakan, hanya dengan mengeser patok tetap (BM). Mudah sekali, cukup dengan menekan sedikit patot BM sudah dapat meng-uap-kan ribuan kubik tanah timbun, celakanya semua ini bisa tertata rapi, didukung oleh Shop Drawing dan Asbuilt Drawing, yang diiringi oleh berita acara pemeriksaan yang seolah-oleh memang sesuai benar dengan prosedur.

Aspal (Hot-mix) yang berwarna hitam legam mungkin rasanya manis juga, karena konstruksi aspal yang kelihatan sulit dipermainkan pun bisa diakal-akalin untuk dimakan.  Untuk mencapai kepadatan tertentu dalam penghamparan aspal ini, persyaratannya harus dilakukan pada temperatur sekian sampai temperatur sekiannya (temperatur tertentu). Dengan memainkan temperatur di bawah dari yang disyaratkan, tentu akan diperoleh volume aspal jadinya yang lebih besar, yang konon kata si-Usil bisa mencuri 10 sampai 30 persen aspal.  Hal ini terjadi bisa juga dengan mengakal-akalin terjadinya perbedaan temperatur antara lokasi pembuatan yang disebut dengan AMP, dengan lokasi penghamparan di mana konstruksi jalan dikerjakan.

Terutama di Pekanbaru pemakaian besi banci, kayu banci, batu bata banci, dan material bangunan lainnya yang serba banci sudah menjadi hal yang lumrah. Sudah berapa banyak material besi yang dimakan, karena menggunakan besi banci. Jangan dianggap sepele akibat pengurangan beberapa milimeter dari diameter besi yang digunakan, karena yang dikurangan adalah diameter bagian luar (out side), maka pengurangan beberapa milimeter itu akan sama dengan pengurangan sekian puluh persen besi dari material besi itu. Bayangkanlah, bagaimana caranya memakan besi beton tajam dan keras ini yang jumlahnya sampai ratusan ton? Luar biasa!

Rupanya beton bisa juga dimakan orang. Pencurian volume beton pada pembuatan jalan setapak misalnya, sisi tepi kiri kanan dibuat sesuai dengan gambar, malahan kadang-kadang sengaja dilebihkan, tetapi pada bagian dalam atau sisi tengahnya dibuat setipis mungkin. Tidak berbeda dengan pekerjaan pengecoran dinding saluran, pada bagian tanggul dibuat sesusai bestek, tetapi pada bagian dinding yang sulit diukur dibuat setipis mungkin. Yang lebih menyedihkan, adalah pekerjaan pembesian tanggul parit pada daerah pelosok, atau daerah yang sepi penghuninya. Besi tanggul bisa ditarik-tarik seiring dengan pekerjaan pengecoran beton tanggul, sehingga rangkaian besi yang panjangnya sepuluh meter bisa dipergunakan untuk pengecoran tanggul yang berpuluh-puluh meter panjangnya.

Begitu juga pada pekerjaan saluran irigasi, pembuatan saluran-saluran primer sampai dengan tersier juga tidak jarang terjadi pencurian spesifikasi, sehingga sudah berapa banyak jaringan irigasi yang tak dapat berfungsi dengan baik. Pada saluran yang gampang dipantau oleh tim pemeriksa dibuat sedemikian bagusnya, tetapi bagaimana dengan area-area yang sulit dijangkau pemeriksa? Mereka kerjakan dengan sesuka hati, kalau perlu hanya dengan satu skop excavator saja, yang penting airnya dapat mengalir dengan tidak memperhatikan debit air yang akan dialiri.

Sebenarnya semua ini tidak perlu terjadi, apabila si pengawas konstruksi bekerja sesuai dengan apa semestinya menurut tugas yang diberikan. Pengawas yang baik sadar bahwa, mereka telah dibayar untuk mengawasi bangunan-bangunan yang dibangun dari uang rakyat. Bagaimana dengan Pimpro yang arif? Dia tidak akan meminta komisi yang konon besarnya bisa mencapai 10%, karena dia sadar komisi tersebut pasti berasal dari hasil jarahan di proyek. Kontraktor tidak mungkin bisa berbuat banyak, apabila pihak-pihak yang terlibat konsekuen dengan tugasnya masing-masing.

Meskipun cerita masalah curi-mencuri di atas hanyalah merupakan cerita ”Si-Usil” di kedai kopi, tetapi pada realitanya tidaklah jauh-jauh dari cerita kedai kopi tersebut,  suatu realita yang sulit dibuktikan atau bisa jadi fakta yang enggan dibuktikan. Kalaulah hal ini benar, timbul pertanyaan besar, Apa yang dikerjakan Panitia Lelang? kemanakah konsultan pengawas? Kemanakah tim teknis instansi yang bersangkutan? Apa saja kerja seorang Pimpro? Sampai dimanakah tanggung jawab mereka? Bukankah mereka sudah dibayar untuk tugas tersebut? Dan sampai kapankah hal ini akan terus berlangsung?

Di Tulis oleh : Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U

TEKNIK SIPIL PENGUASA DUNIA


Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.

Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar.

Cabang-cabang ilmu teknik sipil
  • Struktural: Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.
  • Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium.
  • Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.
  • Hidrologi: Cabang yang mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, irigasi, waduk/bendungan(dam), kanal.
  • Teknik Lingkungan: Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan. Mencakup bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air besih, pengelolaan limbah dan air kotor, pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga teknik penyehatan.
  • Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya.
  • Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic information system).
Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, survey lahan, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.

Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang memengaruhi jalannya proyek.

Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital yang mempunyai risiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis.

Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.

JERITAN HATI SEORANG INSINYUR



Oleh : Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U. (Pengamat Perkotaan/Dosen Magister Teknik Sipil UIR)


            “Aku insinyur. Aku tak bisa menguraikan dengan baik hubungan antara kejujuran dan kesungguhan dalam pembangunan proyek ini dengan keberpihakan kepada masyarakat miskin. Apakah yang pertama merupakan manifestasi yang kedua? Apakah kejujuran dan kesungguhan sejatinya adalah perkara biasa bagi masyarakat berbudaya, dan harus dipilih karena keduanya merupakan hal yang niscaya untuk mengahasilkan kemaslahatan?” Mungkin. Atau entah. Yang jelas bagiku kecurangan besar maupun kecil yang terjadi di proyek ini pasti akan mengurangi kesungguhan, bahkan mengkhianati tujuan dasarnya. Dan hatiku tak bisa menerimanya.

            Mungkin jeritan hati yang dialami Kabul dalam pembangunan proyek jembatan di sebuah desa ini pada jamannya, juga dirasakan oleh insinyur-insinyur sekarang yang selalu mengutamakan profesi dan etika di atas kepentingan pribadi. Kisah Kabul yang saya kutip dari sebuah novel tulisan Ahmad Tohari (2002) dengan judul “Orang-Orang Proyek”, bisa dimanisvestasikan untuk insinyur-insinyur jaman kini yang mempunyai hati. Karena jeritan hati hanya buat mereka yang mempunyai hati, bagi mereka yang tak punyai hati tidaklah mungkin hatinya menjerit.

            Bila dahulu. Memahami proyek pembangunan jembatan di sebuah desa di Sungai Cibawor bagi Kabul, seorang insinyur yang mantan aktivis kampus, sungguh suatu pekerjaan sekaligus beban psikologis yang berat. “Permainan” yang terjadi dalam proyek itu menuntut konsekuensi yang pelik. Mutu bangunan menjadi taruhannya, dan masyarakat kecillah yang akhirnya menjadi korban. Itulah jeritan hati Kabul untuk bisa tetap bertahan, agar jembatan yang baru dibangunnya itu mampu memehuhi dambaan penduduk setempat. Bagaimana dengan sekarang insinyur sekarang?

            Kabul pun mendapat tantangan berat, dimana tiang-tiang pancang jembatan itu menjadi miring dihantam pohon-pohon mahoni besar yang hanyut bersama datangnya air bah. Kerusakan itu membuat kerugian yang cukup besar. Serta memberikan beban batin karena hasil kerja beberapa hari dengan biaya miliaran lenyap seketika. Karena kejadian itu sesungguhnya bisa dihindari bila awal pelaksanaan pembagunan jembatan itu ditunda sampai musim kemarau tiba beberapa bulan lagi. Itulah rekomendasi dari para perancang. Namun rekomendasi itu diabaikan, konon demi mengejar waktu. Maksudnya. Pengusaha yang punyai proyek dan para pemimpin politik lokal mengkehendaki jembatan itu selesai sebelum pemilu 1992. Karena, menurut Kabul, peresmiannya akan dimkanfaatkan sebagai ajang kampaye partai golongan penguasa saat itu. Menyebalkan. Dan inilah akibatnya bila perhitungan teknis-ilmiah dikalahkan oleh perhitungan politik. Karena, kerugian akibat banjir ini bisa menjadikan alasan untuk meminta biaya tambahan, dan hal ini berarti kesempatan baru untuk menggelumbungkan anggaran proyek. Semoga jaman sekarang ini, tidak terulang lagi.

            Hati Kabul pun tertusuk, mendapat sindiran yang justru lebih menghujam dari Pak Tarya, warga setempat sekaligus teman “curhat” sang insinyur muda ini. “ Ah, kami rakyat kecil tahu kok, apa arti pengelumbungan biaya bagi orang-orang proyek”. Pak Tarya ingin mengatakan orang-orang proyek adalah manusia-manusia yang suka main curang. Korup dengan berbagai cara dan gaya. Tapi apakah Pak Tarya salah? Jujur, kabul meresa sindiran halus Pak Tarya lebih banyak benarnya. “Atau benar semuanya bila aku, Kabul ikut-ikutan suika makan uang proyek. Tapi bagaimana meyakinkan Pak Tarya bahwa aku tidak ingin seperti mereka?”   

            Pada suatu dialog lainnya. Pak Tarya mencoba menjawab pentanyaan Kabul; Mengapa beberapa penduduk di sini suka menyuap kuli-kuli untuk, mendapat, atau tepatnya dicurikan semen? Bukankah, selama ini kita menganggap orang kampung lugu, bersih, tidak “melik” terhadap barang orang lain?” He-he-he…., itu dulu, Mas Kabul. Sekarang, lain. Orang-orang kampung menganggap, misalnya mengambil aspal dari pinggir jalan adalah perkara biasa. Bila ketahuan, ya mereka akan membelikan rokok buat pak mandor. Selesai. Atau, mereka tak merasa bersalah karena tahu banyak pagar makan tanaman. Jadi kalau kuli-kuli Anda mencuri semen dan orang kampung jadi penadahnya, apa aneh?.

            Ah, Mas Kabul pura-pura lupa bahwa pada dasarnya kebanyakan orang masih dilekati watak primitif, yakni lebih mementingkan diri sendiri alias serakah. Ada rasa kecut di hati ketika menyadari apa yang dimaksud oleh Pak Tarya bila dirangkai dengan angka kebocoran anggaran proyek yang konon mencapai 30 sampai 40 persen itu. Primitif, mementingkan diri sendiri, serakah. Itulah akar persoalan? Rasanya memang begitu. Dan bila si primitif tadi adalah orang kampung di sekitar proyek yang miskin dan kurang terdidik, harap maklum. Namun kalau si primitif tadi adalah menteri, dirjen, kakanwil, pemki dan setrusnya? Apa mereka tidak mencak-mencak bila dikatakan primitif?

            Tanpa terasa proyek sudah berjalan tiga bulan. Namun karena dimulai ketika hujan masih sering turun, maka progres pekerjaan yang dicapai dirada di bawah target. Menghadapi kenyataan ini Kabul sering uring-uringan. Jengkel karena hambatan ini sesungguhnya bisa dihindari bila pemerintah sebagai pemilik proyek dan para politikus tidak terlalu banyak campur tangan dalam tingkat pelaksanaan.

            Dan campur tangan ini ternyata tidak terbatas pada penentuan awal pekerjaan yang menyalahi rekomendasi para perancang, tapi masuk juga ke hal-hal lain. Poryek ini, dibiayai dengan dana pinjaman luar negeri dan akan menjadi beban masyarakat, mereka anggap sebagai milik pribadi. Kabul tahu bagaimana bendaharaan proyek wajib mengeluarkan dana untuk kegiatan partai golongan penguasa. Kendaraan-kendaraan proyek wajib ikut meramaikan perayaan HUT golongan itu. Malah pernah terjadi pelaksana proyek diminta mengeraskan jalan yang menuju rumah seorang ketua partai golongan karena tokoh itu akan punya hajat. Bukan hanya mengeraskan jalan melainkan juga memasang “tarup”. Belum lagi dengan oknum sipil maupun militer, juga oknum-oknum anggota DPRD yang suka minta uang saku kepada bendaharaan proyek kalau mereka mau plesir keluar daerah.

            Dan ternyata orang-orang kampung pun ikut-ikutan nakal. Bila mereka hanya minta ikut memakai kayu-kayu bekas atau meminjam generator cadangan untuk keperluan perhelatan, masih wajar. Tapi kenakalan mereka lebih jauh. Mungkin karena tahu banyak priyayi yang ”ngiwung” barang, uang atau fasilitas proyek mereka pun tak mau ketinggalan. Selain menyuap kuli untuk mendapatkan semen, paku, kawat ikat, mereka juga sering meminta besi potingan, kata mereka, untuk membuat linggis.

            Mandor yang mencatat penerimaan material pun pandai bermain. Dia bisa bermain dengan menambah angka jumlah pasir atau batu kali yang masuk. Truk yang masuk sepuluh kali  bisa dicatat menjadi lima belas kali dan untuk kecurangan ini dia menerima suap dari para sopir

Sabtu, 24 November 2012

Al-Farghani

Al Farghani (Ahli Teknik Sipil Islam Pertama Di Dunia)

Nama Lengkap : Abu al-Abbas Ahmad bin Muhammad bin Kathis al-Farghani

Nama Panggilan : Al Farghani

Nama Terkenal di Eropa : Al Fraganus
Tempat Lahir : Farghana

Masa Hidup : abad ke-9 M pada masa pemerintahan Khalifah Al-Ma’mun

Penemuan:

- Diameter Bumi sebesar 6.500 mil

- Sundial

- Astrolabe

Karya Tulis & Buku :

- Kitab Fi al-Harakat al-Samawiya wa Jawani Ilm an-Nujum (Elements of astronomy on the celestial motions)

- Construction of Sundial

- Treatise on the Astrolabe.

Buku pertama berisi ulasan lengkap terhadap buku Almagest karya astronom Yunani, Ptolemeus. Buku kedua berisi tentang alat Sundial dan cara pembuatannya. Sedangkan buku ketiga berisi tentang ulasan Astrolabe dan pembuatannya. Buku-buku tersebut kemudian diterjemahkan ke berbagai bahasa non-Arab dan menjadi referensi utama di wilayah Eropa.

Penghargaan :

Salah satu nama kawah di Bulan yaitu ‘Alfraganus Crater’ adalah contoh penghargaan yang diberikan oleh astronom barat untuk mengenang jasanya.

Rabu, 07 November 2012

AGAR ANAK SELALU HIDUP BERSAMA AL QURAN

Setiap orangtua pasti menginginkan buah hatinya menjadi anak yang shalih dan shalihah. Anak shalih shalihah merupakan harta yang paling berharga bagi orangtua. Untuk mendapatkan semua itu, tentu harus ada upaya keras dari orangtua dalam mendidik anak. Salah satu yang wajib diajarkan kepada anak adalah segala hal tentang al-Quran karena ia adalah pedoman hidup manusia.Rasulullah saw. pernah bersabda (yang artinya): Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara: mencintai Nabimu; mencintai ahlul baitnya; dan membaca al-quran karena orang-orang yang memelihara Al-Qur’an itu berada dalam lindungan singasana Allah pada hari ketika tidak ada perlindungan selain daripada perlindungan- Nya; mereka beserta para nabiNya dan orang-orang suci. (HR ath Thabrani).
Allah SWT berfirman:Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberikan khabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (QS Al-Isra’[17] :9)
Sangat bagus jika sejak anak dalam kandungan seolah-olah calon anak kita itu sudah terbiasa “hidup bersama” al-Quran; yakni ketika sang ibu yang mengandungnya, rajin membaca al-Quran.
7M Agar Anak Selalu Hidup Bersama al-Quran
1. Mengenalkan.
Saat yang paling tepat mengenalkan alQuran adalah ketika anak sudah mulai tertarik dengan buku. Sayang, banyak orangtua yang lebih suka menyimpan al-Quran di rak lemari paling atas. Sesekali perlihatkanlah al-Quran kepada anak sebelum mereka mengenal buku buku lain, apalagi buku dengan gambar-gambar yang lebih menarik. Mengenalkan al-Quran juga bisa dilakukan dengan mengenalkan terlebih dulu huruf-huruf hijaiyah; bukan mengajarinya membaca, tetapi sekadar memperlihatkannya sebelum anak mengenal A, B, C. D. Tempelkan gambar-gambar tersebut ditempat yang sering dilihat anak; lengkapi dengan gambar dan warna yang menarik. Dengan sering melihat, anak akan terpancing untuk bertanya lebih lanjut. Saat itulah kita boleh memperkenalkan huruf-huruf al-Quran.
2. Memperdengarkan.
Memperdengarkan ayat-ayat al-Quran bisa dilakukan secara langsung atau dengan memutar kaset atau CD. Kalau ada teori yang mengatakan bahwa mendengarkan musik klasik pada janin dalam kandungan akan meningkatkan kecerdasan, insya Allah memperdengarkan al-Quran akan jauh lebih baik pengaruhnya bagi bayi. Apalagi jika ibunya yang membacanya sendiri. Ketika membaca al-Quran, suasana hati dan pikiran ibu akan menjadi lebih khusyuk dari tenang. Kondisi seperti ini akan sangat membantu perkembangan psikologis janin yang ada dalam kandungan. Pasalnya, secara teoretis kondisi psikologis ibu tentu akan sangat berpengaruh pada perkembangan bayi, khususnya perkembangan psikologisnya. Kondisi stres pada Ibu tentu akan berpengaruh buruk pada kandungannya. Memperdengarkan al-Qurari bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja; juga tidak mengenal batas usia anak. Untuk anak-anak yang belum bisa berbicara, insya Allah lantunan ayat al-Quran itu akan terekam dalam memorinya. Jangan aneh kalau tiba-tiba si kecil lancar melafalkan surat al-Fatihah, misalnya, begitu dia bisa berbicara. Untuk anak yang lebih besar, memperdengarkan ayat-ayat alQuran (surat-surat pendek) kepadanya terbukti memudahkan sang anak menghapalkannya.
3. Menghapalkan.
Menghapalkan al-Quran bisa dimulai sejak anak lancar berbicara. Mulailah dengan surat atau ayat yang pendek atau potongan ayat (misalnya fastabiq al-khayrat, hudan li an-nas, birr al-walidayn, dan sebagainya). Menghapal bisa dilakukan dengan cara sering-sering membacakan ayat-ayat tersebut kepada anak. Lalu latihlah anak untuk menirukannya. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai anak hapal di luar kepala. Masa anak-anak adalah masa meniru dan memiliki daya ingat yang luar biasa. Orangtua harus menggunakan kesempatan ini dengan baik jika tidak ingin menyesal kehilangan masa emas (golden age) pada anak. Agar anak lebih mudah mengingat, ayat yang sedang dihapal anak bisa juga sering dibaca ketika ayah menjadi imam atau ketika naik mobil dalam perjalanan. Disamping anak tidak mudah lupa, hal itu juga sebagai upaya membiasakan diri untuk mengisi kesibukan dengan amalan yang bermanfaat. Nabi saw. bersabda: Demi Zat Yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya hapalan Al-Qur’an itu lebih cepat lepasnya daripada seekor unta pada tambatannya. (HR al-Bukhari dan Muslim).
4. Membaca.
Siapa saja yang membaca satu huruf dari Kitab Allah maka dia.akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa alif-lam-mim adalah satu huruf. Akan tetapi, alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim juga satu huruf. (HR at-Tirmidzi) . Sungguh luar biasa pahala dan kebaikan yang dijanjikan kepada siapa saja yang biasa membaca al-Quran. Bimbing dan doronglah anak agar terbiasa membaca al-Quran setiap hari walau cuma beberapa ayat. Orangtua penting memberikan contoh. Jadikanlah membaca al-Quran, utamanya pada pagi hari usai shalat subuh atau usai shalat magrib, sebagai kegiatan rutin dalam keluarga. Ajaklah anak-anak yang belum bisa membaca untuk bersama-sama mendengarkan kakak-kakaknya yang sedang membaca al-Quran. Orangtua mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kaidah-kaidah dan adab membaca al-Quran. Untuk bisa membaca al-Quran, termasuk mengetahui kaidah-kaidahnya, sekarang ini tidaklah sulit. Telah banyak metode yang ditawarkan untuk bisa mudah dan cepat membaca. Ada metode Iqra, Qiroati dan sebagainya. Metode-metode itu telah terbukti memudahkan ribuan anak-anak bahkan orangtua untuk mahir membaca al-Quran. Alangkah baiknya membaca al-Quran ini dilakukan secara bersama-sama oleh anak-anak di bawah bimbingan orangtua. Ketika seorang anak membaca, yang lain menyemaknya. Jika anak salah membaca, yang lain bisa membetulkan.Dengan cara itu, rumah akan selalu dipenuhi dengan bacaan al-Quran sehingga berkahwin.
5. Menulis.
Belajar menulis akan mempermudah anak dalam belajar membaca al-Quran. Diktekan kepada anak kata-kata tertentu yang mempunyai makna. Dengan begitu, selain anak bisa menulis, sekaligus anak belajar bahasa Arab. Mulailah dengan kata-kata pendek. Misalnya, untuk mengenalkan tiga kata alif, ba, dan dal anak diminta menulis a, ba da (tolong tuliskan Arabnya, ya: a-ba-da) artinya diam; ba-da-a (yang ini juga) artinya mulai; dan sebagainya. Sesekali di rumah, coba adakan lomba menulis ayat al-Quran. Berilah hadiah untuk anak yang paling rapi menulis. Jika anak memiliki kemampuan yang lebih dalam menulis huruf al-Quran, ia bisa diajari lebih lanjut dengan mempelajari seni kaligrafi. Rangkaian huruf menjadi suku kata yang mengandung arti bertujuan untuk melatih anak dalam memperkaya kosakata, di samping memberikan kesempatan bagi mereka untuk bertanya tentang setiap kata yang diucapkan serta mengembangkan cita rasa seni mereka. Jadi, tidak hanya bertujuan mengenalkan huruf al-Quran semata.
6. Mengkaji.
Ajaklah anak mulai mengkaji isi al-Quran. Ayah bisa memimpinnya setelah shalat magrib atau subuh. Paling tidak, seminggu sekali kajian sekeluarga ini dilakukan. Tema yang dingkat bisa saja tema-tema yang ingin disampaikan berkaitan dengan perkembangan perilaku anak selama satu minggu atau beberapa hari. Kajian bersama, dengan merujuk pada satu atau dua ayat al-Quran ini, sekaligus dapat menjadi sarana tausiyah untuk seluruh anggota keluarga. Sekali waktu, tema yang akan dikaji bisa diserahkan kepada anak-anak. Adakalanya anak diminta untuk memimpin kajian. Orangtua bisa memberi arahan atau koreksi jika ada hal-hal yang kurang tepat. Cara ini sekaligus untuk melatih keberanian anak menyampaikan isi al-Quran.
7. Mengamalkan dan memperjuangkan AI-Quran.
AI-Quran tentu tidak hanya untuk dibaca, dihapal dan dikaji. Justru yang paling penting adalah diamalkan seluruh isinya dan diperjuangkan agar benar-benar dapat menyinari kehidupan manusia. Sampaikan kepada anak tentang kewajiban mengamalkan serta memperjuangkan al-Quran dan pahala yang akan diraihnya. Insya Allah, hal ini akan memotivasi anak. Kepada anak juga bisa diceritakan tentang bagaimana para Sahabat dulu yang sangat teguh berpegang pada al-Quran; ceritakan pula bagaimana mereka bersama Rasulullah sepanjang hidupnya berjuang agar al-Quran tegak dalam kehidupan.
Wallahu a’lam bi ash-shawab.

Senin, 05 November 2012

Bertambah Hari Muakku Pada Penguasa...

kutapaki pagi disinari mentari panas beberapa derajat. melangkah perlahan berharap tujuan terpenuhi. targetku penuh sekali. kulihat sepanjang jalan sepanjang langkah kaki ini, buah dari ketidakadilan sistem tangan manusia. anak jalanan menenteng lipatan kardus berjalan disamping belasan mobl berplat merah. bapak-bapak berpenghasilan kecil menajajakkan mainan dipinggir jalan demi memenuhi tuntutan kewajiban. wanita2 pamer kehormatan. hatiku hancur, hatiku geram, ingin aku "menampar" wajah penguasa dzalim didepan, dan akan terus kulakukan, sampai akhir waktu.




penguasa ohh.. penguasa..
apa bedanya diriku dan dirimu??
sadarkah? dengarkah? takutkah?

ku rindu sosok pemimpin ummat seperti Umar ra. yang tidak tega memakan makanan enak ketika rakyatnya memakan roti dan minyak samin..

apakah? apakah pemimpin negeri ini rela memakan nasi aking? sama seperti beberapa saudara kami memakannya??

adakah mereka takut pada siksaan Allah swt terhadap para pengkhianat?

sudah cukup sumber daya alam kami di "buang" sia-sia!!
sudah cukup kekayaan kami dijarah mulut-mulut yg mengaku pembela rakyat!!
Sudah cukup kebodohan dipelihara!!
Sudah cukup individualisme dimana-mana!
sudah cukup sekatan negeri-begeri muslim!
Sudah cukup teriakan rakyat meminta hak lahan!
sudah cukup pertahanan kebebasan menjajah wanita!
Sudah cukup kehormatan islam di obok-obok dengan kehadiran thoghut!

Sudah cukup, sudah cukup...

sampai kapan UMMAT TERBAIK??!

AYOOO.. SUDAH SAATNYA BERGERAK!

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yg menyeru kepada kebajikan, menyuruh kpd yg ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah org2 yg beruntung." (QS.Ali-Imran:104)

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan utk manusia, menyuruh kpd yg ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kpd ALLAH SWT." (QS.Ali Imran:110)

"Mereka beriman kepada ALLAH dan hari penghabisan, mereka menyuruh kpd yg ma'ruf dan mencegah dari yg munkar, dan bersegera kpd pelbagai kebajikan. Mereka itu termasuk org2 yg sholeh. (QS.Ali Imran:114)

...Ia (nabi) menyuruh mereka mengerjakan yg ma'ruf dan melarang mereka mengerjakan yg munkar, dan menghalalkan bagi mereka segala yg baik dan mengharamkan bagi mereka segala yg buruk...". (QS.Al-A'raf:157)

Dan org2 yg beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebagian yg lain. Mereka menyuruh kpd yg ma;ruf dan mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan mereka taat kpd ALLAH dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh ALLAH, sesungguhnya ALLAH Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah:71)

"(Org mu'min yaitu) org2 yg jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, menyuruh kpd yg ma'ruf dan mencegah dari yg munkar, dan kepada ALLAH lah kembali segala urusan." (QS. Al-Hajj:41)

"(Luqman berkata) hai anakku, dirikanlah sholat, dan suruhlah (manusia) mengerjakan yg ma'ruf dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar, dan sabarlah terhadap apa yg menimpa kamu. Sesungguhnya yg demikian itu termasuk hal-hal yg diwajibkan (oleh ALLAH)." (QS.Luqman:17)

TAK USAH ENGGAN, TAK USAH RAGU.. INILAH JANJI ALLAH...


تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ

Di tengah-tengah kalian terdapat masa kenabian yang berlangsung selama Allah menghendakinya. Lalu Dia mengangkat masa itu ketika berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada masa Khilâfah ’alâ minhâj al-nubuwwah. (HR Ahmad).

MENJADI KELUARGA YASIR RA, MENJADI BILAL RA, TIDAK DIDAPATKAN DENGAN MEMELIHARA INDIVIDUALISME... TAK ADA ORANG SHOLEH PENGHUNI SURGA YG HANYA MEMENTINGKAN DIRINYA SENDIRI...

Rasulullah Saw bersabda:

من اصبح لايهتم بامورالمسلمين فليس متهم و من يسمع رجلا ينادي ياللمسلمين فلم يجبه فليس بمسلم

Barangsiapa yang bangun di pagi hari dan tidak memikirkan urusan-urusan kaum Muslim, maka ia bukanlah seorang Muslim, dan barangsiapa yang mendengar teriakan seorang manusia yang berteriak: hai Muslimin, dan ia tidak menjawabnya, maka ia bukanlah seorang Muslim.(Ushul Kafi, jilid.2, hal.163).