Welcome in Rasyid Blog

Membaca Adalah cara dimana dunia ada pada genggaman anda..
Jadi Teruslah membaca..
Semoga dapat bermanfaat bagi anda..

A-CHIED ANGKOTASAN

Kamis, 06 Desember 2012

MENULIS DALAM REDUPNYA LILIN


Menulis di pagi yang masih temaram. Lampu padam. Namun semangat mengukir kata tak sedikitpun padam meski dalam kegelapan. Dengan setitik cahaya lilin yang remang, kutuntaskan segala risau hati dan kuurai dengan berbait kata-kata.
Menulis dalam Redupnya Lilin
Waktu demi waktu kujalani, kadang dengan ritme yang sama dari hari
ke hari. Yang berbeda hanyalah frekuensi kegalauan yang terus bertambah. Bukan bingung dengan apa yang harus kulakukan. Tapi justru aku sangat paham dengan setiap langkah yang harus dijalani. Kemudian sebuah asumsi tak kasat mata mengguncang pikiranku, “Mengapa waktu tak pernah cukup, seolah masa seperti atlet marathon mengejar segalanya, namun tak kunjung sampai?”
Hufh…
Menarik nafas panjang. Ku sadari kekeliruan selama ini. Selalu saja kesulitan memposisikan diri sesuai proporsi. Haruskah ku selingkuhi waktu untuk kesekian kalinya…
Ingin ini, ingin itu. Banyak sekali, seperti permintaan Nobita pada Doraemon. Hanyasaja sangat mustahil kugapai semua asa dengan kantong ajaib. Di tengah gempuran informasi berbentuk citra kata-kata, aku memang kerapkali fhobia pada slogan semanis coklat. Kata-kata  menukik dalam media promosi/ edukasi di dunia maya. Satu sisi memang menambah satu senti semangat diri, namun di sisi lain tak dapat kupungkiri jika kata-kata membius itu tengah menipu nurani untuk percaya pada jalan pintas. Jalan pintas untuk menjadi bahagia, sukses, dan jenjang semacam popularitas. Kemudian, membuat terhempas pada fatamorgana dunia.
BYAR!
Lampu pun menyala setelah hampir satu jam PLN memadamkan listrik. Aku dan adik-adikku berebut meniup lilin di setiap sudut ruangan. Aneh memang…
Satu jam aku menulis ditemani cahaya lilin yang redup, seredup sisi lain dalam diri.

1 komentar: