Entah apa maksudnya, namun yang jelas ini
sudah menjadi budaya sejak dulu bagi para siswa SMA/SMK yang telah
selesai mengikuti ujian nasional. mungkin jika dilihat lebih jauh bisa
saja ini merupakan suatu bentuk penyampaian ekspresi bagi para siswa.
ekspresi yang bisa saja muncul atas rasa
kebahagian karena sudah lepas dari belenggu tugas-tugas sekolah, atau
atas rasa kesedihan karena harus berpisah dengan teman-teman sekolah,
atau ekspresi ini muncul atas dasar keresahan karena setelah ini tidak
tau harus kemana.
Ya, untuk ekspresi yang terakhir, selalu
saja menjadi problema tersendiri bagi para siswa yang telah tamat
sekolah. Apakah nanti mereka dapat melanjutkan kuliah yang membutuhkan
banyak biaya? atau mereka harus bekerja, yang sekarang amat sulit untuk
dicari. apalagi kebanyakan syarat untuk bisa bekerja adalah memiliki
izajah S1.
Jika ini memang adalah bentuk keresahan
bagi para remaja, tentu bukan perkara gampang untuk mengatasi aksi
coret-coret ini. secara prakmatis memang tujuan dari pendidikan adalah
menciptakan manusia sebagai pekerja guna memenuhi kebutuhan hidup. Namun
tujuan itu tidak terealisasikan dengan baik.
Harus diakui untuk menjadi pekerja di
negara yang super payah ini bukan-lah suatu hal yang gampang. Karena
kemampuan seseorang terkadang harus terhadang dengan budaya “nepotis”
anak bangsa. Sehingga akses dan beking yang kuat ditambah uang yang
banyak menjadi keniscayaan untuk mereka yang ingin mendapatkan suatu
pekerjaan yang layak.
kini, mereka para siswa itu sudah mulai
resah. resah akan masa depan yang tak pasti. Perguruan tinggi juga belum
dapat menjamin apakah akan adanya harapan pekerjaan ditengah banyaknya
penganguran zaman ini. sukur saja jika keresahan itu hanya dilampiaskan
dengan cara mencoret-coret baju seragam, rok dan mengecat rambut. jangan
sampai keresahan itu dilanjutkan dengan jalan anarkis dan kriminal.
Akhirnya, pertanyaan yang muncul pada
benak setiap anak bangsa adalah siapa yang harus bertanggung jawab atas
masa depan mereka yang serba tak pasti ini ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar