kutapaki
pagi disinari mentari panas beberapa derajat. melangkah perlahan
berharap tujuan terpenuhi. targetku penuh sekali. kulihat sepanjang
jalan sepanjang langkah kaki ini, buah dari ketidakadilan sistem tangan
manusia. anak jalanan menenteng lipatan kardus berjalan disamping
belasan mobl berplat merah. bapak-bapak berpenghasilan kecil
menajajakkan mainan dipinggir jalan demi memenuhi tuntutan kewajiban.
wanita2 pamer kehormatan. hatiku hancur, hatiku geram, ingin aku
"menampar" wajah penguasa dzalim didepan, dan akan terus kulakukan,
sampai akhir waktu.
penguasa ohh.. penguasa..
apa bedanya diriku dan dirimu??
sadarkah? dengarkah? takutkah?
ku
rindu sosok pemimpin ummat seperti Umar ra. yang tidak tega memakan
makanan enak ketika rakyatnya memakan roti dan minyak samin..
apakah? apakah pemimpin negeri ini rela memakan nasi aking? sama seperti beberapa saudara kami memakannya??
adakah mereka takut pada siksaan Allah swt terhadap para pengkhianat?
sudah cukup kekayaan kami dijarah mulut-mulut yg mengaku pembela rakyat!!
Sudah cukup kebodohan dipelihara!!
Sudah cukup individualisme dimana-mana!
sudah cukup sekatan negeri-begeri muslim!
Sudah cukup teriakan rakyat meminta hak lahan!
sudah cukup pertahanan kebebasan menjajah wanita!
Sudah cukup kehormatan islam di obok-obok dengan kehadiran thoghut!
Sudah cukup, sudah cukup...
sampai kapan UMMAT TERBAIK??!
AYOOO.. SUDAH SAATNYA BERGERAK!
"Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yg menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kpd yg ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar. Mereka
itulah org2 yg beruntung." (QS.Ali-Imran:104)
"Kamu adalah umat
yang terbaik yang dilahirkan utk manusia, menyuruh kpd yg ma'ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kpd ALLAH SWT." (QS.Ali
Imran:110)
"Mereka beriman kepada ALLAH dan hari penghabisan,
mereka menyuruh kpd yg ma'ruf dan mencegah dari yg munkar, dan bersegera
kpd pelbagai kebajikan. Mereka itu termasuk org2 yg sholeh. (QS.Ali
Imran:114)
...Ia (nabi) menyuruh mereka mengerjakan yg ma'ruf dan
melarang mereka mengerjakan yg munkar, dan menghalalkan bagi mereka
segala yg baik dan mengharamkan bagi mereka segala yg buruk...".
(QS.Al-A'raf:157)
Dan org2 yg beriman, lelaki dan perempuan,
sebagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebagian yg lain. Mereka
menyuruh kpd yg ma;ruf dan mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat,
menunaikan zakat, dan mereka taat kpd ALLAH dan Rasul-Nya. Mereka itu
akan diberi rahmat oleh ALLAH, sesungguhnya ALLAH Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana." (QS. At-Taubah:71)
"(Org mu'min yaitu) org2 yg jika
kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan
sholat, menunaikan zakat, menyuruh kpd yg ma'ruf dan mencegah dari yg
munkar, dan kepada ALLAH lah kembali segala urusan." (QS. Al-Hajj:41)
"(Luqman
berkata) hai anakku, dirikanlah sholat, dan suruhlah (manusia)
mengerjakan yg ma'ruf dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar,
dan sabarlah terhadap apa yg menimpa kamu. Sesungguhnya yg demikian itu
termasuk hal-hal yg diwajibkan (oleh ALLAH)." (QS.Luqman:17)
TAK USAH ENGGAN, TAK USAH RAGU.. INILAH JANJI ALLAH...
تَكُونُ
النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا
إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ
النُّبُوَّةِ
Di tengah-tengah kalian terdapat masa kenabian yang
berlangsung selama Allah menghendakinya. Lalu Dia mengangkat masa itu
ketika berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada masa Khilâfah ’alâ
minhâj al-nubuwwah. (HR Ahmad).
MENJADI KELUARGA YASIR RA,
MENJADI BILAL RA, TIDAK DIDAPATKAN DENGAN MEMELIHARA INDIVIDUALISME...
TAK ADA ORANG SHOLEH PENGHUNI SURGA YG HANYA MEMENTINGKAN DIRINYA
SENDIRI...
Rasulullah Saw bersabda:
من اصبح لايهتم بامورالمسلمين فليس متهم و من يسمع رجلا ينادي ياللمسلمين فلم يجبه فليس بمسلم
Barangsiapa
yang bangun di pagi hari dan tidak memikirkan urusan-urusan kaum
Muslim, maka ia bukanlah seorang Muslim, dan barangsiapa yang mendengar
teriakan seorang manusia yang berteriak: hai Muslimin, dan ia tidak
menjawabnya, maka ia bukanlah seorang Muslim.(Ushul Kafi, jilid.2,
hal.163).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar